Sabtu, 10 September 2011

untitle

Kini tangis jatuh bersahutan bagai titik hujan...
Mengalir melintasi arus kepedihan...
Hingga bermuara di luas samudera kerinduan...

Berlayar diriku mencari pelabuhan jiwa...
Namun kemurkaan menanti di ambang tujuan...
Enggan takluk walau kuredam...

Engkau mengutus badai merobek layarku...
Kau pinta gulungan ombak menenggelamkanku...
Dalam kesadaranmu akan ketidakberdayaanku...

Tiada penuntun arah pelayaranku...
Tiada pemacu kegigihan niatku...
Hanya asa dalam kerapuhan...
Kesendirian mengarungi lautan...
Kesendirian menantang maut di depan...
Tanpa kau tahu terombang-ambing diriku...

Hanya mencoba mencari dan mencari...
Hanya menginginkan kau tarik pemicu ledakanku...
Hanyalah dirimu...

1 komentar:

  1. sadarkan jiwa bahwa matahari tak selamanya bersembunyi di balik malam, dia kan datang menyinarimu, jangan tanya kapan dia datang? tetapi tanyakan dirimu, apakah engkau sudah membuka matamu?

    BalasHapus