Kusaksikan manusia-manusia berkeliaran
Muda-mudi berkompetisi mengejar yang diingini
Menempuh proses melewati tirai nasib
Melibatkan diri dalam aturan orang dewasa
Tak disangkal tolak ukur adalah -apa kata orang?-
Kedewasan berarti menanggalkan kebebasan
Meninggalkan khayalan-khayalan dan setumpuk permainan memuaskan
Mungkin aku masih terbelenggu dan termanjakan dunia mimpi
Berikutnya, akan kuselami dan kubedah hakikatnya
Ingin juga kuberlepas diri dari persepsi ini
Selasa, 02 September 2014
__
Senin, 01 September 2014
_
Dimana dirimu, telinga-telingaku?
Kalian yang kusebut kawan
Sejatinya pergumulan hidup
Aku resah rasanya
Ingin kubisikkan rahasia kecil
Kita bedah kedukaan dalam diskusi
Bermabuk-mabukan hingga terlupakan kepenatan
Dimana engkau, sahabatku?
Adakah dirimu?
_
Mungkin aku bukanlah kejujuran fikiranku
Mungkin juga bukanlah gambaran dari tulisan-tulisanku
Akulah nafas yang ditiupkan dan ditadirkan menjadi seharusnya diriku
Kehendakku ada, namun berasa terkungkung
Dirampas hak-hak nya, menantikan hukuman pancung
Memalukan... Aku terlucuti
Dipenjarakan kebohongan-kebohongan yang entah siapa dan dimana dalangnya
Langganan:
Postingan (Atom)