Apakah yang hendak engkau ceritakan?
Malam baru saja beranjak pergi
Meskipun dinginnya angin masih terasa
Pada siapakah hendak engkau bercerita?
Engkau terduduk hanya seorang diri
Meski riuh kicauan burung-burung disana
Berceritalah!
Angin mungkin saja mampu menyiarkan
Burung-burung pun mampu menyenandungkan
Ceritakanlah!
Cahaya langit kala fajar
Lambaian rerumputan bersama embunnya
Kemegahan...
Ceritakan saja!
Bisikkan saja ke hatimu!
Dalam wujud syukur
Jumat, 30 Mei 2014
Berceritalah!
Rabu, 28 Mei 2014
Pemikir
Salam untukmu, 2 wajah yang membenturkan kepalanya
Kalianlah sosok muda yang tersadar kehidupan
Kutuki saja semaunya perkara-perkara beban
Biarkan seisi dunia menangisi keluhan-keluhanmu
Lalu tuturkan kekonyolan-kekonyolan seperti virus
Sangat layak, kamu, dan kamu merekonstruksi rancang zaman yang cacat
Membimbing pemahaman-pemahaman yang acuh pada moral sosial
Do'aku untuk kalian
Para peziarah di ambang pintu ilmu-Nya
Sabtu, 24 Mei 2014
Kisah
Alkisah pemuda di dunia khayalnya
Banyak imajinasi telah ditelannya
Tak terbilang pahit-manis ia tertatih olehnya
Menangis terus-menerus meratapi jalannya
Tak pernah kebal dari bisa dan derita
Dirinya pemabuk di waktu senja
Jerit lantang tak dihiraukan mereka
Alunan gitar tak menggugah haru jua
Kepalan tangan pun takkan merubah apa-apa
Nikmati saja bercumbu pada perkara tanpa daya
Hingga peluh berjatuhan melewati sengsara
Pupus sudah angan-angan sampah
Buanglah jauh dari tatap muka
Kau ubah nafas menjadi syair menyapa
Menyentuh jiwa kosong lewat irama
Jatuh hati, itu sajakah?
Kebodohan oleh waktu akan sirna
Meneropong gundah dan makian disana
Menepuk pundak pengelana muda
Dalam pendakian mencari makna
Siapakah diri tanpa cinta?
Adakah bahagia tanpa rasa?
Bergunakah cacian yang mengudara?
Bergumam, langit, menengadah
Tiada kita...
Senin, 12 Mei 2014
Syair, Penyair
Jika mampu kutegaskan
Ruh kehidupan ada padaku
Bukan angkuh, bukan kehendakku
Semua bercerita semaunya
Berkeluh kesah, meletup-letup
Dan terkadang nakal
Penuh rayu, merengek manja
Mula diriku
Dilahirkan seperti kalian
Aku tak berbicara
Namun mampu bercerita
Tentang suka cita
Pedih kedukaan
Radang kegalauan
Kesemuanya aku
Menawan adalah busanaku
Segala pujian bergema
Cacian kadang terdengar sayup
Tak kan luntur pesonaku
Aku acuh dari setiap mata
Tak peduli pada persepsi
Omongan kosong penikmat auratku
Seperti itukah aku?
Tentang ruh, pencipta, dan diriku
Sempit pemahamanku
Tapi kutahu lewat sadarku
Terlahir dari rahim tinta
Membawa ruh dari kisah
Dari reka tuan tanpa nama