Kamis, 21 November 2013

null

Kepada malam dengan biusnya
Rupa bisu mendekap dingin
Ruang para pengejar mimpi
Tidak buatku
Tidak saat ini

Dirimu candu, malam
Kesadaranku milikku
Tidak untukmu
Kisahku saja untuk kita

Sandar aku pada bidang abstrak
Kaku tubuh
Rebah hati
Cedera akal
Tersisa lidahku dan kuping malam

Temani laraku, malam
Ucapku tak banyak
Namun ia merintih
Maka selimutilah

Tiap penggal kuberdialog
Pada luar diri
Kehendak saja pembeda
Tuntutan kita sama

Tahukah, malam?
Kubisik lirih
Jangan abaikan
Pula kau rendahkan
Rindu aku padanya Selalu...

Dekaplah, malam
Rinduku
Pun rindunya
Bercengkerama bersama
Berpadu olehmu

Selengkapnya...

Sabtu, 02 November 2013

Musafir

Kutemukan jiwa yang kosong
Dalam buaian kehampaan
Membenarkan dirinya bersama kegilaan
Melukai tiap sendi dalam argumentasi angkuhnya
Penyakit yang meradang memenjarakan fikiran
Tak terikat lagi sapaan kehidupan

Berbaurlah ia keluar dari nyata
Berkhayal pasal pengetahuan dari alam
Mencoba lebur dengan irama
Terombang-ambing deret tinta
Menyelam, tenggelam, tak berarti lagi
Sebut saja ia atheis

Kini menerawang kian jauh
Mengulur waktu dalam kebingungan
Melacur pada simpangan teori-teori yang masih mewangi
Hingga membangkai, busuk, tak terurus
Telah terputuslah nadi kehidupannya
Melenyapkan rahasia
Kekal dalam kotak ilmu

Jauh telah kupandang
Dari ambang kesadaran
Kepingan raga seperti noktah
Tak berdaya ia dalam layar
Luas terhampas tanah, air, udara
Masih ada lapis nafas menyelimuti
Rekursif hingga tak berujung
Menggerakkan tendon lewat godaannya
Rasa keindahan merangsangmu
Inderamu kaku
Pecandu

Selengkapnya...