Senin, 29 November 2010

Egoisnya Sang Pecundang

Keegoisan masih menggerogoti hatiku
Keangkuhan seakan jadi simbol tegarnya diriku

Namun dalam kerapuhan yang hanya mampu kusadari
Dan berharap kau untuk mengerti...
Yach, begitulah keegoisanku itu berputar
Hanya ingin dimengerti, hanya mau dikasihi
Namun enggan berbudi...

Maaf...
Sebenarnya hati ini pun menjerit
Hati ini tak tahan untuk tetap membisu
Ia pun sangat ingin memperlihatkan rasa sayang itu
Namun, lagi2 keegoisanku tak pernah lenyap
Seakan bertarung tak hentinya

Maaf...
Jika hanya lewat kata
Tanpa mampu meyakinkanmu
Dengan perasaan yang nyata
Yang mampu kau hirup, yang mampu meyejukkanmu

Maaf...
Jika tak mampu menghilangkan dahagamu
Tak mampu mengobati lukamu
Hanya sanggup memandang tangismu
Tanpa mampu mengusapnya

Semua ada alasannya
Hanya ingin kau pahami
Hanya ingin kau tuk bersabar
Hanya ingin kau tahu, kutak sanggup membuat rapuhmu benar2 terlepas dari dahannya
Karena kutahu engkau begitu goyah, hanya dengan sedikit hembusan angin

Lagi-lagi maaf!!!
Hanya itu yang sanggup qkatakan
Lagi-lagi maaf!!!
Mungkin terdengar pengecut
Lagi-lagi maaf!!!
Namun qberjanji akan membimbing ketegaran dirimu...
Ade'q!!!

Selengkapnya...

Jumat, 26 November 2010

Seperti Aku atau Kau!!!

Seperti madu di helai daun
Bebas namun terkadang menangis
Begitu anggun dan penuh harapan
Akan datangnya juntaian sengat membelaimu
Mengukir dirimu yang takkan bersisa lagi
Begitulah kau!!!

Seperti riak air di bisingnya buih
Tenang dan senantiasa senyap
Namun terkadang menentang
Tak tahu betapa egoisnya ia beropera
Mempermainkan buih yang rela mendampinginya
Itulah aku!!!

Selengkapnya...

Kamis, 25 November 2010

Akhir Penantian Panjang (Pencarianku [part:2])

1000 tahun telah kulalui
1000 kisah telah mengajari
Diriku kini terbuai mimpi
Yang tak akan terhenti lagi

Dirinyalah awal kutersakiti
Dia pula yang mengobati
Kesalahanku yang lalu tak kan kusesali
Setelah lenyap dahaga di hati

Perlahan kudekati titik semu
Namun percayalah!!!
Namun yakinlah aku!!!
Hadirnya kasat dalam nanar
Tak lagi rekaan imaji

Jarak yang dulu membentengi
Perlahan rapuh
Berbentur hati sekeras zamrud
Tirai yang dulu menghalangi
Kini tercabik
Tergores rindu setajam bilah pedang

Kini akalku kian menggila tak terkendali
Hatiku kian memerah dan merekah
Telah kudapatkan bingkai hatiku
Di akhir penantian yang panjang

Selengkapnya...

Senin, 22 November 2010

Pinta Hati

Tertatih diriku kini...
Terlunta di keheningan...
Dalam lamun kepedihan...
Tiada sempat berucap maaf...
Pada sosok dirimu kini...

Berpendar hitam...
Korosi...
Tiada daya...
Dirimu...
Adalah kewajibanku...

Telah kunikmati senyumanmu...
Telah kurampas riamu...
Telah kunodai hatimu...
Adalah tanggung jawabku...
Segalanya...
Atas dirimu...
Hingga engkau berbalik...
Mengangguk...
Dan mengizinkan kugenggam jemarimu...
Melangkah bersama...
Selamanya...

Selengkapnya...

Pencarianku

Terbang jiwaku ke dalam pesonamu
Seakan tercabut dari ragaku
Menyusup ke dalam khayalan tentangmu
Mencoba merasakan hangat kasihmu

Kau begitu tinggi 'tuk kugapai
Begitu sempurna bila kumiliki
Haruskah kupasrahkan diri ini
Hingga jiwa tak lagi abadi?

Jarak seakan membentengi dirimu
Begitu kokoh melingkupi jiwamu
Kan kurobohkan...
Kan kucoba runtuhkan tirai itu
Hingga kudapat merasakan hadirmu

Kasihku...
Kan kugapai indah dirimu
Dengan segenap rasa cintaku
Lenyapkanlah dahaga dalam batinku

Selengkapnya...

Minggu, 21 November 2010

Perisai Jiwa (Kekasih Sejati)

Rapuh jiwa yang terlunta
Perih hati yang kini hampa
Terluka dan kian meradang
Bak kuda sekarat di medan perang

Kisahmu bukanlah perang berdarah
Namun sakitnya bisa lebih parah
Lukanyapun tak kan bernanah
Namun senantiasa menggerogoti dimana-mana
Hingga kelam nanar hatimu

Sosoknya begitu manis dalam pandanganmu
Begitu sejuk seakan menyiangi hatimu
Tanpa sadar ia perlahan merampas senyummu
Bening matamu akhirnya membanjiri pipimu

Saat kau rapuh dan haus akan cinta yang baru
Dirinya membelai pipimu dan terlukis di matamu
Hingga kau terbuai dalam lamunanmu
Tak sadar sosoknya hanyalah semu

Sesal, tak patut lagi kau ucapkan
Sesal, tak patut lagi kau rasakan
Sesal, tak patut lagi berdengung di telingamu
Namun, sesal itu harus kau lawan dengan ketegaranmu
Hingga ia tak lagi membayangimu

Percayalah!!! prajurit yang gagah berani akan menghampirimu
Menyembuhkan sejuta luka yang menderamu
Karena kau masih berjuta kali lebih berharga dari kuda perang yang ditinggal sekarat di medan perang.
Temukanlah Ia, dan yakinilah keberadaannya!!!
Dialah yang akan menjadi perisai Jiwamu selamanya!!!

Selengkapnya...

Sabtu, 20 November 2010

Hinanya Diriku (Ketidaksanggupanku)...

Perputaran masa mengejek dirimu...
Terhentinya langkah merampas idemu...
Pandanganmu kabur dan kian buta...
Hasratmu pudar dan kini semu...
Itulah yang ia rampas dari dirimu!!!
Bukan tak bernyali namun kau yang memberi!!!
Karena Dirimu kini tak ada harganya, kata hatimu!!!

Kian berputar, ia merusak dirimu...
Semu, hingga dimensi ke titik 0...
Egomu bagai sengat raja semesta...
Tak mampu lagi menopang dirimu!!!
Walau kini kau telah rapuh...
Ia berbangga diri menopangmu dengan gagahnya ketika kau begitu anggun!!!
Di mata orang lain...
Bukan meracuni namun kau menengguk sendiri!!!
Karena dirimu kini tak ada harganya, kata hatimu!!!

Selengkapnya...

Rabu, 17 November 2010

Perang Bathin

Pernahkah kau merasakan sebuah penyesalan atas penyesalan orang lain???
Dan pernahkah kau bertindak bijak atas sesal yang kau rasakan demi orang lain???
Lupakan!!!
Kenapa kau musti membebani otakmu dengan urusan orang lain???
Bukankah tekadmu kian mantap dengan bersikap acuh???
Itulah ketololanmu atas ketololannya...
Tak mengapa jika kau ingin menyadarkannya...
Lain halnya kalau dia pun tak sadar akan niatmu itu...
Hatinya begitu sempit!!!

Kalau kau mampu berlari, maka berlarilah!!!
Jangan sampai bebannya jadi hambatan buatmu!!!
Itulah kelemahanmu!!!
Berontaklah!!!
Hitamkan hatinya!!!
Gemuruhkan jiwanya!!!
Ini membuatnya merendah dihadapnmu...
Bukan itu asamu???
Lalu kenapa kau tak abaikan saja sekalian...

Kau terlalu goyah...
Hatimu seperti perahu di tengah badai...
Dirimu bagai warna abu-abu yang kontras akan hitam-putih, tak jelas...
hidup itu sepenuh hati...
Bukan setengah hati!!!

Bukankah kau pernah dibuat seperti itu???
Cobalah adil terhadap dirimu sendiri...
Sudikah engkau???
Hatimu telah diracun!!!
Bisanya malah kau sebar ke tubuhmu...
Hentikan detak jantungmu!!!
Atau kau mau hidup diperbudak perasaanmu itu???
Kau sungguh bodoh...
Kalu ada yang lebih dari kata itu, maka itulah dirimu...

Begitu mudahnya meurut dia...
Maaf!!!
Apa kau goyah hanya karena kata itu???
Sebuah kata, beribu makna???
Itu kata orang!!!
Lain bagimu!!!
Satu kata, dikali nol!!!
Dia tak tahu berapa tinggi gunung yang kau daki...
Baginya hanya se-centi...
Tak kau hitungkah berapa hari kau gunakan untuk berkhayal???
Satu kata itu tak cukup...
Yang ada, hanya kata "Lupakan!!!"
Itu yang pantas baginya!!!

Selengkapnya...

Selasa, 16 November 2010

Brainstrorming!!! Perlukah???

Sejauh apakah perjalanan hidupmu???
Sedalam apakah kau mampu mengukir kisahmu???
Setinggi apakah mimpimu sanggup kau gantungkan???
Dan sekeras apa asamu dalam mempertahankan hidupmu???

Hanya sejauh radius bumikah???
Hanya sedalam samudera pasifikkah???
Hanya setinggi langitkah???
Hanya sekeras delimakah???

Tak bisakah kau mencari analogi yang melebihi itu semua???
Ataukah justru hidupmu lebih rendah dari analogi itu???
Tak tahukah kau, begitu hebatnya kau diciptakan oleh-Nya???
Pantaskah kau menilai hidupmu hanya serendah itu???
Tak sadarkah kau, bahwa otakmu itu,
Bisa lebih jauh dari radius bumi!!!
Bisa lebih dalam dari semua samudera!!!
Bisa melebihi tahta langit!!!
Dan mampu menghancurkan delima, dengan sepersekian detik!!!

Gunakanlah keistimewaan akalmu!!!
Jalani hidupmu, dengan membuat hal-hal yang mampu diterima akalmu!!!
Kaulah kemudi kendaraan fantasimu, kawan!!!
Kau jugalah juru kemudi agar kendaraanmu itu mampu tiba ditujuannya!!!
Maukah kau terlunta-lunta dalam pencarian hidupmu dan terjerumus oleh nafsu yang mampu membusukkan fikiran kepalamu???
Tak ada yang menginginkannya kawan!!!
Sadarilah dengan sendirinya!!!
Jangan tunggu orang yang akan peduli denganmu!!!

Bayangkan dirimu berada di padang yang gersang...
Maukah kau???
Bayangkan kulitmu ditusuk dinginnya salju...
Maka berlarilah, banjirkan keringatmu bahkan keluarkan darahmu kalau kau anggap itu perlu!!!
Bayangkan dirimu di kegelapan, siapa yang akan mengingatkanmu dengan hidupmu???
Sementara yang lain sibuk dengan dirinya masing-masing...
Masih perlukah kau mencari perhatian orang lain???
Kalau memang ada seseorang yang mengacuhkanmu!!!
Tetap hargai!!!
Diapun sibuk mengurus dirinya sendiri...
Jangan berprasangka serendah itu dengannya...

Selengkapnya...

Tangisan Negeri (Kritik terhadap politisi busuk!!!)

Dengarlah!!!
Darimanakah asalnya keceriaan ini???
Canda dan tawa menggema di tanah kita
Menikmati indahnya dimabuk kekuasaan
Meneguk segarnya amanah yang bersifat semu

Dengarlah!!!
Pesta perayaan mereka kian memuncak
Tak sadar akan nasib jelata yang seharusnya menjadi tuannya
Yang tertindas rezim ketidakadilan
Di kala kesejahteraan tak menghampiri diri kami

Dengarlah!!!
Masihkah ada hati nuranimu???
Masihkah ada janji patriotmu???
Yang dulu kau teriakkan di jalan-jalan
Yang dahulu kau teriakkan demi nama “KEADILAN”

Dengarlah!!!
Manakah sumpah yang pernah kau ucapkan???
Manakah semangat mudamu yang dulu membara???
Mungkinkah hanya dusta yang senantiasa menggaung???
Ketika otakmu tak lagi memikirkan kami

Dengarlah, wahai pemuda yang telah termakan usia!!!
Jerit dan tangis menggema di tanah air kita
Kemanakah ideologi negeri yang telah kau ukirkan???
Manakah janji-janjimu untuk menyeka tangis kami???
Jijikkah engkau???
Ataukah Engkau takut kami merampok hak-hak kami darimu???

Dengarlah, manusia yang tak tahu malu!!!
Engkau ada di negeri ini sebagai pengabdi
Tak tahukah Engkau siapa majikanmu???
Perlukah kami jerat Engkau untuk menyadarkanmu???
Sementara Engkau masih memiliki hati dan akal budi

Dengarlah, wahai para pemimpin negeri!!!
Dahulu Engkau meneriakkan kata “MERDEKA”
Lalu kenapa Engkau menjajah rakyatmu sendiri???
Tak tahukah Engkau betapa piluhnya hati kami???
Seandainya bisa kami menyadarkanmu,
Biarlah negeri ini kembali dijajah bangsa lain daripada oleh bangsa sendiri

Selengkapnya...