Tanpa sadarku
Seketika ia menghampiri
Membentuk abstraksi
Amnesia dari luka
Kedukaan tak pernah wujud
Mengilham ke batin
Tak tersentuh indera
Lahirnya terasa
Sekalipun belum ada jamah
Keterasingan mula
Tak terlukiskan
Hanya ada bahasa rasa
Bumbu rayuan
Tersipukah?
Tatap masih terbilang jari
Genap kedua
Tak intim
Namun lekat
Bersandar pada spasi
Dekat
Tumpuan harap
Aku atau kita
Jika nyata
Terjalin kerabat
Menurun pada kita
Menanti kesediaan