Kamis, 10 Februari 2011

Mata itu...

Mata itu...
Yang dulu memancarkan sinar
Kini tertelan kepekatan

Mata itu...
Yang dulu berbalut kehangatan
Kini meradang kegalauan

Mata itu...
Yang dahulu memancarkan hasrat
Kini menebar kebencian

Hasrat ini serasa lumpuh disorot pekatnya kebencian...
Namun, tak mengurangi hausnya diriku akan madunya...

Namun mata itu...
Tetap yang terindah
Tetap menyirat kesetiaan

Karena mata itu...
Dalam luapan amarah
Masih jelas kulihat sebuah pengharapan
Begitu besar
Harapan yang mulia
Berharap yang ia pandangi
Dapat menjadi kekasih sejati
Baginya...
Dalam mimpinya...
Hingga dalam pandangan...
Mata itu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar