Sabtu, 12 Februari 2011

Ujung Jalan Kesetiaan

Pernah kuberucap rayuan
Dalam indah detik waktu yang hanya sepintas
Terus menanjak dalam kurva yang terjal
Seolah tiada batas dalam sumbunya
Hingga perlahan berganti dimensi
Menuju semu, kontras, dan spontan
Menukik tajam, berlari, tiada yang mengejar

Bahwa kini sebuah tameng memanjang disekitaran aura keindahan
Membuatku merasakan pukulan bertubi, hingga terkulai diriku
Terjatuh dalam tarikan gravitasi langka
Bukan 10, melainkan 10 kali lipat
Sangat hebat, dan tak dapat kumelepaskan diri lagi

Tanpa sadar...
Tak dapat lagi kudaki keelokan itu
Hanya dapat kulihat ia
Walau hatiku merasakan
Namun dalam waktu yang berlalu, rasa itupun meninggalkanku
Bertahap, terkuras, walau tak sepenuhnya habis
Namun disinilah...
Disinilah...
Disini...
Inilah...
Ia...
Yang kini hanya mampu kusebut

Saat kuberbalik
Dalam bisik hatiku
Sampailah diriku
Di ujung kesetiaan...
Saat cintamu menjadi semu, tak lagi nyata...

Kuberjalan perlahan, meningalkanmu
Dibalik pungungku
Dengan keenggananku
Menoleh untuk sedetik, kesekian kalinya...
Selamanya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar