Kamis, 19 Desember 2013

Bersembunyi, Tersembunyi

Malam kian menjauh dari pertengahan
Makhluk kecil bercapit membuat gaduh dari nyenyak
Terjaga kini yang menyelimuti
Lalu kurogoh saku tasku
Mengeluarkan perkakas sastra
Bersenandung di panggung malam dengan jemari
Sekalipun berpuluh manusia terisolasi
Namun keheningan merajai selang waktu

Masih terasa basahnya pasir kujejaki
Hujan yang sempat membatasi gerak tak lagi berkuasa
Perlahan tubuhku telah berdiri di dermaga
Dari sini kucurahkan rekam indera

Sebelumnya aku beranjak dari ayunan, menajamkan kesadaran
Sembari menghisap sebatang rokok
Mengepulkan asapnya seolah menghembuskan kedukaan
Ketenangan adalah backgroundnya
Dengan backsound ombak berkejaran menuju tepian pantai
Tak jauh kerlap-kerlip cahaya merah menghiasi pulau
Berpendar melalui perahu-perahu nelayan
Kulepas pandangan lebih jauh
Tertangkap olehku cahaya jingga di langit
Tepat di atas pulau-pulau berpenghuni

Masih dalam belaian angin malam
Kumenengadah ke langit
Tak nampak bintang maupun bulan
Hanya dipenuhi oleh awan yang entah darimana cahayanya
Tak ada pengabadian potret malam ini
Hanya kutuang dalam catatan sejarahku
Terekam oleh tinta di atas kertas
Tersembunyi...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar