Selasa, 17 Desember 2013

Menjemput Angan

Kebisingan mulai berteriak
Beradu bersama gulungan ombak
Kapal perlahan membelah, membuka jalur
Menyeberangkan sekumpulan fikiran
Hingga akhirnya jauh telah terlukis di atas air
Di tengah-tengah asal dan tuju

Benak tak mampu berkata
Hanya seorang diriku yang tahu
Kulintasi jalan nasib ini
Tanpa menoleh jejak tak berbentuk
Hasrat bulat untuk menjamah
Daratan perawan tapak kakiku
Hanya potret imajinasi bekalku
Rekonstruksi mulut ke mulut

Kepada engkau yang menanti pecinta
Yang tak berbilang tubuh kau puaskan
Sungguh banyak mimpi sepertiku
Sungguh banyak kerinduan oleh cumbuanmu
Namun, buatku, detik ini, dalam desah
Dirimu misteri
Sudilah tuangkan anggur buatku
Tunggulah diriku
Aku dalam perjalananku
Untukmu, satu dari surga kefanaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar